Skip to main content

follow us

Sindopos.com - Profil Desa Bungur Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan.

 
Profil Desa & Kelurahan, Desa Bungur Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
Profil Desa & Kelurahan, Desa Bungur Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Kondisi Desa Bungur Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Desa Bungur adalah termasuk desa yang wilayahnya di pusat  kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan yang kehidupan masyarakatnya hampir 70 % petani dan buruh tani dengan kondisi wilayah terletak dipegunungan perbukitan dengan ketinggian + 150 m – 450 m dari permukaan laut dengan suhu rata – rata 23° C, dengan curah hujan 3.690 mm/tahun.

Batas – batas Desa BUNGUR
Sebelah Utara            : Desa Losari,
Sebelah Selatan          : Desa Tulakan, Desa Kluwih
Sebelah Barat            : Desa Tulakan
Sebelah Timur            : Desa Ngumbul, Desa Padi

Luas Desa BUNGUR
Berdasarkan Data Tanah    : 596.616 Ha

Meliputi    :
-    Tanah Pemukiman    :    22,25    Ha
-    Tanah Pertanian / Sawah    :    24    Ha
-    Tanah Ladang / Tegalan    :    119,22    Ha
-    Tanah Perkebunan    :    87.63    Ha
-    Tanah Padang Rumput        :    0    Ha
-    Tanah Hutan    :    28.5    Ha
-    Tanah Bangunan    :    12,7    Ha
-    Tanah Rekreasi dan Olah Raga    :    4,6    Ha
-    Tanah Perikanan Darat        :    2.5    Ha
-    Tanah Rawa    :    0    Ha
-    Tanah lain – lain    :    7,8    Ha


Berdasarkan Data Dusun        : 596.616 Ha
Meliputi    :
1.    Dusun Krajan            : 110.000 Ha
2.    Dusun Sempu            : 120.000 Ha
3.    Dusun Gowong            : 120.200 Ha
4.    Dusun Bonuluh            : 120.210 Ha
5.    Dusun Pagerjo            : 126.206 Ha


1.2.3.    Jumlah Dusun, RW dan RT        : 5  Dusun, 25 RW, dan 63 RT.
1.    Dusun Krajan    =    RW:    2    RT:    7
2.    Dusun Pagerjo    =    RW:    2    RT:    8
3.    Dusun Sempu    =    RW:    2    RT:    5
4.    Dusun Gowong    =    RW:    2    RT:    5
5.    Dusun Bonuluh    =    RW:    1    RT:    5
                       

Jumlah KK dan Penduduk Per Dusun    : 2.450 KK, dan 9.258 Jiwa.
1.    Dusun Pagerjo    =    KK:    258    Dan Penduduk    880    Jiwa
2.    Dusun Krajan    =    KK:    315    Dan Penduduk    1107    Jiwa
3.    Dusun Sempu    =    KK:    200    Dan Penduduk    723    Jiwa
4.    Dusun Gowong    =    KK:    200    Dan Penduduk    625    Jiwa
5.    Dusun Kebonuluh    =    KK:    228    Dan Penduduk    782    Jiwa
                           

Sejarah Desa Bungur Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Sesusai cerita para sesepuh desa dan beberapa tokoh masyarakat Desa Bungurdapat diceritakan secara singkat bahwa Desa Bungur telah berdiri sebelum zaman penjajahan Belanda.

Pada waktu itu ada seseorang yang sangat berpengaruh dan telah di uji untuk mengambil salah satu pusaka tersebut bisa membuat seseorang menjadi petinggi Desa, akhirnya dengan segala kemampuannya orang tersebut bisa mengambil pusaka itu, lalu petinggi Desa itu berkata “Awkmu besok ora dadi wong sugih nanging dadi priagung kang misuwur” (kamu besuk tidak akan menjadi orang kaya tapi menjadi orang terhormat) yen awakmu besok dadi pemimpin desa, desamu jenengno Desa Bungur (apabila kamu nanti menjadi pemimpin desa berilah nama Desa Bungur,diambil dari kata priagung kangMisuwur.

Namun kondisi Desa Bungur waktu itu belum terteata dengan baik, akhirnya pada tahun 1917 datang belanda di Desa Bungur, karena pada waktu itu jalan yang menghubungkan dari Desa Bungur ke Pacutan hanya setapak , maka tentara Belanda sampai di Desa Bungur dengan cara di pikul/ tandu dari Pacitan sampai di pesanggrahan (peristirahatan ) yang sekarang di sebut Kecamatan.

Baru setelah Belanda masuk , secara bertahap Pemerintah Belanda mulai mengadakan Pembangunan- pembangunan, namun masih dalam bidang-bidang tertentu yang hanya menitik beratkan pada sarana transportasi, seperti pelebaran jalan pembanguna jembatan.

Meskipun waktu itu suda hada pemimpin desa yang sangat berpengaruh yaitu Ki Demang yang di angkat oleh pemerintahan Belanda, namun pembangunan – pembangunan seperti Politik, Sosial budaya, Ekonomi, Pendidikan belum bisa di laksanakan secara merata karena masyrakat Desa Bungur di bawah cengraman Belanda. Beberapa tahun selang datang para tentara Jepang  yang berkeinginan mengusai dan mengatur Desa sehingga nama Ki Demang alias Kepala Desa (sekarang) diganti menjadi LURAH dengan disertai Pembantu-pembantunya guna kelancaran tugas dalam memimpin desa.

Karena keadaan pada waktu itu kondisi masyrakat masih sangat terbelakang di semua bidang sehingga keadaan desa sangat stastis , dan kehidupan masyarakat masih sangat tradicional. Namun berkat kegigihan masyarakat yang di prakarsai petinggi desa , kondisi desa mengrah ke Rasional terbukti dengan adanya kegiatan – kegiatan krja bakti, gotong-royong, masyrakat mulai bermunculan disana-sini dan pembangunan fisik semakin nampak. 

Sedangkan lurah – lurah Desa Bungur dari awal sebagai berikut :
1.    Kobar                                                         Hingga tahun1935
2.    Sumo Rahardjo                                  Tahun 1935-1972
3.    D.J. PoerwoOetomo                               Tahun 1972-1989
4.    Sarlan                                                                      Tahun 1989-1998
5.    Sumarno                                               Tahun 1998 sampai sekarang

Demikian sekilas tentang sejarah asal usul Desa Bungur yang dipetik dari berbagai nara sumber tokoh masyarakat pada waktu lalu, lebih mendetailnya cerita ini pernah diangkat sebagai cerita / lakon ketoprak di Solo.

 

 

 

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar