Skip to main content

follow us

Sindopos.com - Profil Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan.

 
Profil Desa & Kelurahan, Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan
Profil Desa & Kelurahan, Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

 

Kondisi Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Desa Nglaran merupakan desa yang berpotensi di wilayah selatan kecamatan Tulakan. Yang masyarakatnya hampir 90 % hidup sebagai petani. Disamping itu warga desa nglaran mayoritas juga memiliki Home Industri ( pembuatan gula kelapa ) yang hal ini sangat membantu kesejahteraan kehidupannya. Desa Nglaran terletak di perbukitan dengan ketinggian + 150m – 450m dari permuakaan laut dengan suhu rata-rata 240c dengan curah hujan 3690mm/ tahun. 

Desa Nglaran adalah salah satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Tulakan, yang terletak 16 Km ke arah Selatan dari kota Kecamatan. 

Adapun batas-batas wilayah desa Nglaran :

BATAS DESA
Sebelah Utara    :  Desa Wonoanti
Sebelah Selatan  :  Desa Jetak
Sebelah Timur    :  Desa Jetak
Sebelah Barat    :  Desa Gembok Kec. Kebonagung

Desa Nglaran mempunyai luas wilayah seluas 51.129,12Ha yang terdiri atas.
- Pemukiman            : 202,68 Ha
- Bangunan                : 9.65 Ha
- Perkantoran            : 0.20 Ha
- Tanah Wakaf            : 1.75 Ha
- Tanah Kas Desa            : 12 Ha
- Pertokoan                : 0.25 Ha
- Sawah                :168,80 Ha
- Sekolah                 : 9,35      Ha
- Jalan                : 162,07 Ha
- Tegalan                : 327,49 Ha
- Ladang                : 131,25 Ha
- Olah raga                : 1,25 Ha
- Perkebunan             : 93.25 Ha
- Kuburan                : 1.21 Ha
- Lain-lain                :7.92Ha

ORBITASI
- Jarak ke kota kecamatan     :  16 km
- Jarak ke kabupaten        : 26 km
- Jarak ke kota privinsi     : 1.350 km

Berdasarkan Data Dusun Desa Nglaran luas wilayahnya : 1.129.12 Ha
Meliputi :
1. Dusun Krajan             :       Ha
2. Dusun Sukorejo            :       Ha
3. Dusun Bongkot             :       Ha
4. Dusun Kalimojo            :       Ha
5. Dusun Pule                 :       Ha
6. Dusun Turusan             :       Ha

Berdasarkan Data Dusun, RW dan RT  Desa Nglaran terdiri : 6 Dusun, 12 RW dan 38 RT
Meliputi :
1. Dusun Krajan         : 2   RW        6 RT
2. Dusun Sukorejo        : 2   RW        8 RT   
3. Dusun Bongkot         : 2   RW        6 RT        
4. Dusun Kalimojo        : 3   RW        10 RT       
5. Dusun Pule             :  2   RW        4 RT        
6. Dusun Turusan         :  1   RW        4 RT       

Jumlah KK dan Penduduk Per Dusun  terdiri dari 1613 KK dan  5467 jiwa
Meliputi :
1. Dusun Krajan         : 284 KK    dan Penduduk    995
2. Dusun Sukorejo        : 304 KK    dan Penduduk    997
3. Dusun Bongkot         : 210 KK    dan Penduduk    861
4. Dusun Kalimojo        : 386 KK    dan Penduduk    1319
5. Dusun Pule             : 256 KK    dan Penduduk    702
6. Dusun Turusan         :  173 KK    dan Penduduk    593

Data Kependudukan dan Mata Pencaharian Penduduk ;
Jumlah KK                : 1623
KK Laki-laki                : 1498
KK Perempuan            :    115
Jumlah Penduduk        : 5467 jiwa
KK Laki-laki                : 2996 jiwa
KK Perempuan            : 2471 jiwa

Iklim Desa Nglaran sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan.


Sejarah Desa Nglaran Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan

Adipati Bandung Tanah Priangan punya anak dua, keduanya selalu bertengkar. Yang tua yang namanya Kibandung kalah kemudian lari ke Pajang. Selama di pajang ki Bandung di temani oleh putra pajang yang namanya Raden Panji Sanjoyo Ngrangin . di pajang ki Bandung tidak betah ( kerasan ) lalu pindah mengabdi pada Raden Adipati pPonorogo. Adipati Ponorogo mengijinkan ki Bandung dan Raden Panji Sanjoyo Ngrangin untuk babad alas di buat padusunan  mulai dari kaliwuluh, nglorok, panggul, sampai sumbreng ( Munjungan Trenggalek ). Mulailah ki Bandung dan ki Panji beserta pengikutnya untuk babad alas. Sampai di suatu tempat, ki Bandung berkata kepada Raden Panji Sanjoyo Ngrangin dan para Pengikutnya “ sanjoyo, ayo podho gawe pasanggrahan kanggo palereman” yang sekarang menjadi desa Sanggrahan Kecamatan Kebonagung. Kemudian ki Bandung meminta kepada Raden Panji Sanjoyo Ngrangin untuk babad alas di dekatnya gunung kunir( Payak ) tempat itu yang semula sempit kemudian di perluas ( diwelar-di welar ngantos dados jembar ) yang kemudian dusun itu disebut Welaran hingga sekarang dusun itu disebut DESA NGLARAN .

Menurut cerita dari beberapa orang yang di tuakan di desa dan tokoh masarakat  desa Nglaran dapat di uraikan dengan singkat, bahwa desa Nglaran telah berdiri sejak jaman perjanjian Gianti. Pada saat itu keadaan atau kondisi  desa masih belum menentu karena masarakat masih terasa tercekam oleh kekuatan fisik para tentara penjajah. Walaupun masarakat desa masih dalam cengkeraman penjajah, namun kala itu sudah ada pimpinan desa yang bernama Ki demang KERTO ATMOJO.

Ki demang pada saat itu sangat berpengaruh untuk memimpin desa terutama pada masa penjajahan.
Menurut letak dan tempat seperti desa Nglaran, keadaan medannya cukup berat baik dalam arti kesuburan tanahnya maupun permukaan yang berbukit-bukit, batu maupun hubunganya sehingga daerah ini dapat kita maklumi sebagai desa yang terisolir.

Namun demikian sudah ada pembanggunan yang diprakarsai oleh tentara penjajah pada waktu itu tentara belanda. Namun hanya terbatas pada pelebaran jalan dan pembanggunan jembatan yang di kerjakan secara bergotong royong atau swadaya masarakat yang cukup memuaskan. 

Beberapa tahun kemudian, datang tentara jepang bertujuan menguasai dan mengatur desa sehingga nama kidemang diganti menjadi lurah atau kepala desa dengan disertai pembantu-pembantunya guna kelancaran tugas memimpin desa tersebut.

Perlu juga kami paparkan mengenai pemerintah desa Nglaran, sesuai data yang kami dapat  yang pernah memegang pemerintahan atau menjabat sebagai lurah di desa nglaran antara lain :
1.    PARTOIKROMO (MANGKULESONO I )     : tahun 1903 – 1904
2.    ASTROREJO                 : tahun 1905 - 1908
3.    PARTOIDJOJO (MANGKULESONO II )        : Tahun 1909 - 1911
4.    KARSONO                     : Tahun 1912 - 1913
5.    KARTO SENTONO                 : Tahun 1914 - 1935
6.    TISNO WIDJOJO                  : Tahu n 1936 -- 1961
7.    DUMADI DJOJO SUKARTO             : Thun 1962 -- 1989
8.    SARGIMAN                     : Tahun 1990 – 1998
9.    SARGIMAN                    : Tahun 1999 -- 2006
10.    TUGARNO                     : Tahun 2007 -- sekarang

Demikian sekilas asal-usul desa nglarasn yang dipetik dari  berbagai nara sumber tokoh masyarakat pada waktu lalu, untuk lebih mendetailnya telah diangkat sebagai tema dalam pentas budaya dalam rangka hari jadi pacitan pada tahun 2010.

 

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar